PEMILU telah lama dikonotasikan dengan pesta lima tahunan
negara. Semua orang diharapkan terlibat meskipun pada kenyataannya tidak semua
orang mau melibatkan diri dalam kehebohan PEMILU yang diselenggarakan dengan
biaya bermilyar-milyar itu.
Pada paruh awal tahun 2013, Kabupaten Lombok Timur akan
menyelenggarakan pesta yang diberi judul PEMILUKADA Kabupaten yang akan
menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin daerah 5 tahun ke depan.
Kontestan pemilukada Lombok Timur sejatinya hanya 8 orang (4 pasang) tapi
hebohnya itu sampai ke segala penjuru.
Tidak ada satu desa atau kampung pun di Lombok Timur ini yang tidak
terlibat PILKADA ini. Bahkan yang paling pelosok dan tidak pernah dikunjungi
pun tiba-tiba menjadi spot favorite untuk para kontestan. Tentu saja judulnya
adalah menarik hati para pemilih.
Tanggal 25 Maret 2013 menjadi awal baru dalam tahapan
pemilukada Kabupaten Lombok Timur. Para kontestan mengadakan pencabutan nomor
peserta pemilukada. Pencabutan Nomor yang diselenggarakan di Gedung Wanita
Selong berlangsung dalam suasana yang sangat meriah. Heboh dan hangat.
Sejak jam 12 siang (undanngan acaranya jam 14.00) para
pendukung kontestan berdatangan memenuhi taman Rinjani Kota Selong yang
berlokasi di depan Gedung Wanita Selong. Mobil-mobil truk dengan sound system
yang memiliki power besar berdatangan bersama orang-orang di atasnya dengan
penampilan yang lebih bersemangat (kalau tidak mau dikatakan sedikit norak)
memakai baju kebesaran tim atau banner-banner yang tercetak di atas kain vinyl
bercetakkan semboyan dan gambar kontestan pujaan. Suara musik berdentam-dentam
dari sound system yang mengepung taman kota. Diantara musik yang hingar bingar
itu, masih terdengar suara-suara para pembakar semangat berteriak melalui
pengeras suara yang sudah disediakan untuk itu kemudian ditingkahi oleh massa
pendukung yang mengiyakan dan mendukung pasangan masing-masing.
Mendekati jam 14.00, suasana semakin hangat dan padat. Keriuhan
pecah ketika Ali bin Dahlan, salah seorang calon bupati, dengan menggunakan
celana training, baju kaos, berkacamata, dan memakai topi rimba tiba-tiba
muncul di antara orang banyak tanpa ditemani tim suksesnya. Untuk beberapa saat
tidak ada yang mengenali pak Ali bid Dahlan karena tidak ada satu orangpun yang
menyangka kemunculannya seperti itu di tengah para pendukungnya. Tiba-tiba dari
tengah kerumunan ada yang mengenal beliau dan meneriakkan namanya. Semua orang
berpaling dan menyerbu calon pempimpin pujaannya. Dalam sekejap, tidak ada
ruang yang tersisa kecuali kerumunan masssa yang mengelu-elukan nam “AlKhaer”
berulang-ulang kali. Suasanaynya heboh. Para pendukung berseri-seri
mengomentari kemunculan pak Ali BD yang tidak mereka sangka-sangka. Segera
kemudian para pendukung membentuk lorong panjang yang mengarahkan beliau menuju
Gedung Wanita yang saat itu dikawal ketat ratusan polisi. Haerul Warisin mana? "Sudah di dalam gedung," jawab salah seorang tim suksesnya.
Segera setelah Ali BD memasuki Gedung Wanita, teriakan
membahana dari arah yang berlawanan. “Sufi”, “Sufi”............massa berkerumun
ke arah satu titik. Bendera-bendera bergambar calon dikibarkan. Dari dalam
kerumunan massa yang padat, muncul pak Sukiman dan Syamsul Lutfi berpakaian
baju koko putih. Diiring oleh ribuan pendukungnya bergerak menuju Lokasi
Pengambilan Nomor. Suasana semakin panas, ketika beliau berdua memasuki areal
gedung, dan para massa pendukung tertahan di luar.
Mereka berteriak-teriak menyebut nama kontestan yang
didukung disahut oleh kontestan pendukung yang lain dengan cara yang tidak
kalah semangat dan kerasnya. Hal ini memancing emosi pendukung kontestan
saingan sehingga terjadi saling melotot
antar pendukung, adu urat leher, dan dorong-dorongan dengan para aparat
yang sigap memisahkan kelompok massa satu dengan yang lainnya sehingga kontak
fisik antar para pendukung dapat dihindari. Situasi terkendali setelah aparat
menggiring massa pendukung ke dua arah yang berlawanan. Kontestan berikutnya
tiba di lokasi.
Dengan tenang, tanpa hiruk pikuk yang berlebihan, diringi
oleh para pendukung berturut-turut, paket Waly memasuki lokasi. Tidak beberapa
lama, Paket Mafan menyusul dan lengkap sudah para kontestan memasuki lokasi
acara. Gerbang ditutup dan para polisi berjaga-jaga dengan ketat.
Di dalam gedung, acara dimulai dengan menyanyikan Lagu
Indonesia Raya. Rapat terbuka KPUD Lombok Timur dibuka. Para komisioner yang
terdiri atas 5 orang komisioner duduk di atas panggung memimpin rapat, diikuti
oleh para kontestan dan pendukungnya serta Bawaslu propinsi dan kabupaten.
Setelah itu pencabutan nomor urut pencabutan nomor oleh para
calon wakil. Berturut-turut maju ke tempat pencabutan Haerul Warisin, Samsul
Lutfi, Lale Yaqutunnafis, dan Iwan Sutrisno mengambil “lompak” (tas kecil dari
anyaman bambu) yang berisi nomor-nomor 1 , 2, 3, dan 4. Nomor dikeluarkan yang
menandakan nomor urut para calon bupati mengambil “lonsong” (tabung) nomor
kontestan pemilukada.
Segera para calon Bupati maju sesuai dengan nomor urut
yang diambil oleh para calon wakil bupati.
Riuh rendah suasana di dalam gedung yang gerah itu ketika
nomor urut konstentan dibuka oleh para wakil bupati di atas panggung
bersama-sama dengan calon wakil masing-masing.
Nomor Urut 1 : paket AlKhaer
Nomor Urut 2 : paket WALY
Nomor Urut 3 : paket SUFI
Nomor Urut 4 : paket MAFAN
Para pendukung membentangkan banner yang sudah bertuliskan
nomor urut paket beserta gambar para calon yang rupanya jauh-jauh hari sudah
dipersiapkan. Suasana hingar bingar dilanjutkan dengan penandatanganan
pemilukada damai di atas selembar papan deklarasi yang sudah disiapkan panitia.
Hampir tidak ada yang memperhatikan ketika pimpinan rapat menutup rapat, karena
semua orang larut dalam euforia nomor urut.
Sekarang sudah jelas nomor urut yang merupakan awal dari pesta
demokrasi. Ya, hari ini pesta itu dimulai untuk 45 hari ke depan. Dan segala
macam pernak-pernik pesta, yang diantaranya adalah bunyi berdentingnya sendok
dan piring, baru saja dimulai. Kita semua harus menjaga etika, jangan sampai
sendoknya bengkok, atau piringnya pecah.
Mari kita bentuk Lombok Timur yang Baldhatun Thoyyibatun wa
Rabbun Ghafur.
Berikut Galery Photonya (10 best shots pilihan penulis):
Ali BD menuju lokasi pencabutan nomor diiringi para pendukung |
Paket SUFI menuju lokasi pencabutan nomor diiringi massa pendukung |
Lale Yaqutunnafis menuju lokasi pencabutan nomor diiringi massa pendukung |
Lonsong Nomor dan Para calon |
Sebelum pencabutan nomor parra petugas dari Bawaslu dan Kejaksaan memeriksa Lompak dan Lonsong |
Para calon wakil memperlihatkan nomor urut pencabutan |
MAFAN atau WALI??? |
Siap mengamankan pemilukada |
Yang Nomor 5 paket apa, ya? |
Kompak ni ye? |