Laman

Selasa, 09 Juli 2013

TIPS MENCARI SUAMI KAYA


Seorang gadis muda yang cantik mem-posting ini pada sebuah forum yang popular (http://inspirationalstories.quora.com) disunting dengan beberapa perubahan: 

Judul: Apa yang harus saya lakukan supaya bisa kawin dengan orang kaya?
 

Saya akan berterus terang dengan apa yang akan saya tulis di sini. 
Saya, gadis berusia 25 tahun. Menurut saya dan juga semua orang yang saya kenal, saya sangat cantik, memiliki gaya dan citra yang bagus. Saya ingin kawin dengan laki-laki yang kaya yang berpenghasilan paling kurang Rp 50 juta per bulan.

Mungkin Anda akan berkata bahwa saya rakus. Tapi, di Jakarta, orang dengan penghasilan Rp100 juta/bulan dianggap sebagai kelas menengah.
 

Jadi persyaratan syaa tidak terlalu tinggi, kan. Apakah ada di forum ini yang memiliki penghasilan Rp50 juta sebulan? Kalau “ya”, apakah anda sudah menikah?
Saya ingin bertanya: apa yang harus saya lakukan supaya bisa kawin dengan orang seperti  Anda?
 

Di antara mereka yang pernah saya kencani, yang terkaya memiliki penghasilan Rp25 juta sebulan, dan tampaknya itu berada di batas tertinggi yang saya inginkan.
Karena apabila seseorang ingin pindah ke perumahan kelas atas di Jakarta Pusat, penghasilan Rp 25 juta/bulan tidak akan cukup
Oleh karena itu dengan rendah hati saya mengajukan beberapa pertanyaan di sini:
 
1) Di manakan pemuda-pemuda  yang paling kaya di Jakarta kongkow-kongkow? (Tolong saya diberikan daftar nama dan alamat dari restaurant, bar, atau gym, atau di mana saja mereka biasa terlihat).
2) Kelompok umur berapa yang harus menjadi target utama saya?
 
3) Mengapa kebanyakan istri orang kaya tidak ada yang cantik sekali alias biasa-biasa saja? Saya pernah bertemu beberapa orang gadis yang penampilannya biasa-biasa saja, tapi mereka bisa kawin dengan orang kaya.
 
4) Bagaimana cara Anda menentukan siapa yang bisa menjadi istri Anda dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar anda? (tujuan saya sekarang adalah untuk menikah)
 

Salam hormat,

Nona Cantik
 

Berikut adalah jawaban CEO  dari J.P. Morgan:
 

Hai Nona Cantik,
 
Saya sudah membaca postingan Anda dengan penuh minat. Saya yakin ada banyak gadis-gadis lain di luar sana yang juga memiliki pertanyaan yang sama dengan pertanyaanmu. Biarkan saya membeberkan analisa saya terhadap situasi Anda sebagai seorang investor professional.

Penghasilan per bulan saya di atas Rp50 juta, yang saya yakin memenuhi criteria Anda tentang laki-laki yang pantas menjadi suami Anda. Saya harap semua orang di forum ini percaya bahwa saya tidak omong kosong dan membuang-buang waktu Anda.
Dari sudut pandang orang bisnis, adalah merupakan keputusan buruk untuk menikahi Anda. Jawabannya sangat sederhana, oleh karena itu saya akan coba jelaskan.

Mari kita kesampingkan detail yang Anda sebutkan, tapi apa yang Anda sedang lakukan adalah menukar “kecantikan” dengan “uang”: di mana si A menyediakan kecantikan, dan si B membayarnya, adil dan seimbang.

Tapi ada masalah serius di sini, di mana kecantikanmu akan memudar, sedangkan yang saya tidak akan hilang tanpa alasan yang bagus. Faktanya adalah, penghasilan saya mungkin akan bertambah dari waktu ke waktu sementara Anda tidak akan bertambah cantik dari tahun ke tahun.   

Oleh karena itu, dari sudut pandang ekonomi saya adalah asset yang apresiatif (nilainya terus bertambah), sementara Anda adalah asset yang depresiatif (nilainya terus menurun). Dan buruknya lagi, itu bukan depresiasi normal, tapi depresiasi eksponential. Jika kecantikan yang Anda miliki adalah satu-satunya asset yang Anda miliki, maka 10 tahun ke depan, nilai asset Anda akan sangat rendah.
 

Dengan istilah yang kami gunakan pada pasar bursa, setiap perdagangan memiliki posisi, dan berkencan dengan anda adalah “posisi dagang”. Kalau nilai perdagangan sedang turun, kami akan menjualnya, dan tentu saja bukan ide yang bagus untuk mempertahankannya untuk jangka panjan – dan situasi ini sama dengan pernikahan yang Anda inginkan. Mungkin saya terdengar kasar mengatakan ini, tapi untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana, semua asset dengan nilai depresiasi yang besar pasti akan saya jual.  

Semua orang dengan penghasilan di atas Rp50 juta bukanlah orang bodoh; kami mungkin akan mengencani Anda tapi tidak akan pernah menikahi Anda. Jaadi kalau bisa saya sarankan Anda untuk berhenti mencari pemuda kaya yang akan mau menikahi Anda. Dan sebenarnya, Anda bisa membuat diri Anda sendiri menjadi roang kaya dengan penghasilan di atas Rp50 juta/bulan. Dengan cara ini Anda memiliki kans yang lebih besar dibandingkan bila Anda terus berusaha mencari orang kaya yang bodoh.

Semoga jawaban ini membantu.
 

tertanda,
 
J.P. Morgan CEO