Laman

Rabu, 26 November 2008

Sekolah dan Blogging

Ketika blogging sudah menjadi tradisi, seharusnya sekolah bisa menjadi pusat bertemunya para blogger lokal.
Gagasan itu telah lama mengganggu pikiran saya. Sebagai seorang guru yang mengajarkan TIK di sebuah SMA Negeri, saya merasa blogging memiliki manfaat yang sangat besar bagi perkembangan siswa.

Secara akademis, dengan blogging, siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis. Mengekspresikan gagasan secara tertulis adalah hal yang mutlak bagi para intelektual modern.

Beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh adalah:

  1. Siswa bisa mengekspresikan dirinya melalui media graphis (tulis, foto, gambar, video, suara, etc.)
  2. Siswa bisa bertukar pikiran dengan para blogger di seluruh dunia
  3. Siswa bisa menambah pengalaman dan teman dari seluruh dunia
  4. Siswa bisa menuangkan ide-ide tentang sesuatu dan bisa mendapatkan feedback dari para pembaca
  5. Bisa memiliki penghasilan sambil bersekolah (tanpa mengganggu aktifitas belajar)
  6. Dan masih banyak lagi

Untuk itu, sekolah perlu mengambil langkah-langkah konkret dalam mendorong siswa untuk menjadi blogger.

Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan sekolah dalam menfasilitasi siswa menjadi blogger yang mumpuni, diantaranya:

  • Siswa diharuskan untuk memberi komentar terhadap sebuah tulisan di blog
  • Siswa didorong untuk memiliki blog sendiri
  • Tugas mengarang dalam mata pelajaran Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia ditulis dan di-posting di blog masing-masing dan dikirim ke website sekolah untuk dipublikasikan.
  • Guru mata pelajaran lain juga bisa meminta murid untuk menulis essay dan diposting di blognya masing-masing
  • Sekolah mengadakan lomba blog (aspek yang dinilai; tulisan, tampilan, kerajinan, dan aspek-aspek lain yang bisa ditentukan sekolah)
  • Sekolah bisa menfasilitasi pertemuan para siswa dengan blogger kaliber nasional

Mungkin akan ada kesulitan-kesulitan ketika pertama kali mencobanya, namun dengan latihan dan bantuan teman-teman dan guru, saya yakin, siswa akan improve dengan cepat. Saya bermimpi bahwa pada suatu hari nanti, sekolah-sekolah kita tidak lagi dibatasi "tembok-tembok tinggi dari sebuah menara gading", tapi merupakan sebuah dunia yang seluas dunia nyata.

Tidak ada komentar: