Laman

Jumat, 03 April 2009

Uang, oh Uaaaaangngng.....!!!!

Siapa yang gak suka uang? Yaaaah mungkin yang gak disukai hanya uang palsu atau uang monopoli. Selain orang gila, setiap orang, pasti suka uang.
Pada zaman sekarang ini, hampir semua hal bisa didapat dengan uang. Bahkan harga diri seseorang bisa dibeli dengan uang. Harganya tergantung kondisi. Kalo lagi pemilu, bisa-bisa harganya hanya Rp10 rb. Itu untuk harga lima tahun, lho.

Pendiri negara ini yang menjadi ikon uang seratus ribuan sejak tahun 2004 akhirnya tidak tahan juga melihat kondisi bangsa ini. Anaknya kalah pemilu tahun itu, dan sekarang ngotot ingin kembali dengan segala daya dan upaya, meski harus mengatakan sesuatu yang berlawanan dengan kenyataan seperti pada kasus BLT. Pada kasus BLT, Megawati mengatakan itu sama dengan menggadaikan diri, sementara pada saat berkuasa menjadi Presiden, Megawati menggadaikan negara ini dengan menjual hampir seluruh asset negara pada privat, asing atawa domestik.

Mungkin juga the Founding Fathers malu karena melihat harga mereka makin lama makin turun saja. Dulu bisa membeli 2 kg susu formula untuk bayi, sekarang, untuk membeli 1 kilo saja masih kurang.

Atau, mereka malu karena mendengar penerusnya yang sekarang presiden mengatakan negara berhasil membangun padahal pada kenyataannya rakyat harus antre beras, antre BBM, antre gas, antre Sembako, antre BLT, antre sedekah (yang rata-rata antre ini membawa korban, paling tidak ada yang pingsan).

Kemungkinan lain, karena mereka banyak dipegang koruptor?

Ah, the Guru terlalu banyak berandai-andai. Padahal sekarang sudah bukan zamannya lagi untuk begitu. Tapi bagaimana tidak berandai-andai kalau semua hal butuh uang?
The Guru akhirnya berteriak kesal: "Uang bukan segala-galanya!"
Murid saya berteriak: "Betuuuuuuullllll!!!!!!! Tapi Guru, segala-galanya butuh uang."
Aku terhenyak memandang uang lusuh di pangkuanku yang menutup muka, malu.

Tidak ada komentar: