Laman

Senin, 25 Maret 2013

PESTA BARU SAJA HENDAK MULAI


PEMILU telah lama dikonotasikan dengan pesta lima tahunan negara. Semua orang diharapkan terlibat meskipun pada kenyataannya tidak semua orang mau melibatkan diri dalam kehebohan PEMILU yang diselenggarakan dengan biaya bermilyar-milyar itu.

Pada paruh awal tahun 2013, Kabupaten Lombok Timur akan menyelenggarakan pesta yang diberi judul PEMILUKADA Kabupaten yang akan menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin daerah 5 tahun ke depan. Kontestan pemilukada Lombok Timur sejatinya hanya 8 orang (4 pasang) tapi hebohnya itu sampai ke segala penjuru.  Tidak ada satu desa atau kampung pun di Lombok Timur ini yang tidak terlibat PILKADA ini. Bahkan yang paling pelosok dan tidak pernah dikunjungi pun tiba-tiba menjadi spot favorite untuk para kontestan. Tentu saja judulnya adalah menarik hati para pemilih.

Tanggal 25 Maret 2013 menjadi awal baru dalam tahapan pemilukada Kabupaten Lombok Timur. Para kontestan mengadakan pencabutan nomor peserta pemilukada. Pencabutan Nomor yang diselenggarakan di Gedung Wanita Selong berlangsung dalam suasana yang sangat meriah. Heboh dan hangat.
Sejak jam 12 siang (undanngan acaranya jam 14.00) para pendukung kontestan berdatangan memenuhi taman Rinjani Kota Selong yang berlokasi di depan Gedung Wanita Selong. Mobil-mobil truk dengan sound system yang memiliki power besar berdatangan bersama orang-orang di atasnya dengan penampilan yang lebih bersemangat (kalau tidak mau dikatakan sedikit norak) memakai baju kebesaran tim atau banner-banner yang tercetak di atas kain vinyl bercetakkan semboyan dan gambar kontestan pujaan. Suara musik berdentam-dentam dari sound system yang mengepung taman kota. Diantara musik yang hingar bingar itu, masih terdengar suara-suara para pembakar semangat berteriak melalui pengeras suara yang sudah disediakan untuk itu kemudian ditingkahi oleh massa pendukung yang mengiyakan dan mendukung pasangan masing-masing.

Mendekati jam 14.00, suasana semakin hangat dan padat. Keriuhan pecah ketika Ali bin Dahlan, salah seorang calon bupati, dengan menggunakan celana training, baju kaos, berkacamata, dan memakai topi rimba tiba-tiba muncul di antara orang banyak tanpa ditemani tim suksesnya. Untuk beberapa saat tidak ada yang mengenali pak Ali bid Dahlan karena tidak ada satu orangpun yang menyangka kemunculannya seperti itu di tengah para pendukungnya. Tiba-tiba dari tengah kerumunan ada yang mengenal beliau dan meneriakkan namanya. Semua orang berpaling dan menyerbu calon pempimpin pujaannya. Dalam sekejap, tidak ada ruang yang tersisa kecuali kerumunan masssa yang mengelu-elukan nam “AlKhaer” berulang-ulang kali. Suasanaynya heboh. Para pendukung berseri-seri mengomentari kemunculan pak Ali BD yang tidak mereka sangka-sangka. Segera kemudian para pendukung membentuk lorong panjang yang mengarahkan beliau menuju Gedung Wanita yang saat itu dikawal ketat ratusan polisi. Haerul Warisin mana? "Sudah di dalam gedung," jawab salah seorang tim suksesnya.

Segera setelah Ali BD memasuki Gedung Wanita, teriakan membahana dari arah yang berlawanan. “Sufi”, “Sufi”............massa berkerumun ke arah satu titik. Bendera-bendera bergambar calon dikibarkan. Dari dalam kerumunan massa yang padat, muncul pak Sukiman dan Syamsul Lutfi berpakaian baju koko putih. Diiring oleh ribuan pendukungnya bergerak menuju Lokasi Pengambilan Nomor. Suasana semakin panas, ketika beliau berdua memasuki areal gedung, dan para massa pendukung tertahan di luar.

Mereka berteriak-teriak menyebut nama kontestan yang didukung disahut oleh kontestan pendukung yang lain dengan cara yang tidak kalah semangat dan kerasnya. Hal ini memancing emosi pendukung kontestan saingan sehingga terjadi saling melotot  antar pendukung, adu urat leher, dan dorong-dorongan dengan para aparat yang sigap memisahkan kelompok massa satu dengan yang lainnya sehingga kontak fisik antar para pendukung dapat dihindari. Situasi terkendali setelah aparat menggiring massa pendukung ke dua arah yang berlawanan. Kontestan berikutnya tiba di lokasi.

Dengan tenang, tanpa hiruk pikuk yang berlebihan, diringi oleh para pendukung berturut-turut, paket Waly memasuki lokasi. Tidak beberapa lama, Paket Mafan menyusul dan lengkap sudah para kontestan memasuki lokasi acara. Gerbang ditutup dan para polisi berjaga-jaga dengan ketat.

Di dalam gedung, acara dimulai dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Rapat terbuka KPUD Lombok Timur dibuka. Para komisioner yang terdiri atas 5 orang komisioner duduk di atas panggung memimpin rapat, diikuti oleh para kontestan dan pendukungnya serta Bawaslu propinsi dan kabupaten.
Setelah itu pencabutan nomor urut pencabutan nomor oleh para calon wakil. Berturut-turut maju ke tempat pencabutan Haerul Warisin, Samsul Lutfi, Lale Yaqutunnafis, dan Iwan Sutrisno mengambil “lompak” (tas kecil dari anyaman bambu) yang berisi nomor-nomor 1 , 2, 3, dan 4. Nomor dikeluarkan yang menandakan nomor urut para calon bupati mengambil “lonsong” (tabung) nomor kontestan pemilukada. 

Segera para calon Bupati maju sesuai dengan nomor urut yang diambil oleh para calon wakil bupati.
Riuh rendah suasana di dalam gedung yang gerah itu ketika nomor urut konstentan dibuka oleh para wakil bupati di atas panggung bersama-sama dengan calon wakil masing-masing.
Nomor Urut 1 : paket AlKhaer
Nomor Urut 2 : paket WALY
Nomor Urut 3 : paket SUFI
Nomor Urut 4 : paket MAFAN

Para pendukung membentangkan banner yang sudah bertuliskan nomor urut paket beserta gambar para calon yang rupanya jauh-jauh hari sudah dipersiapkan. Suasana hingar bingar dilanjutkan dengan penandatanganan pemilukada damai di atas selembar papan deklarasi yang sudah disiapkan panitia. Hampir tidak ada yang memperhatikan ketika pimpinan rapat menutup rapat, karena semua orang larut dalam euforia nomor urut.

Sekarang sudah jelas nomor urut yang merupakan awal dari pesta demokrasi. Ya, hari ini pesta itu dimulai untuk 45 hari ke depan. Dan segala macam pernak-pernik pesta, yang diantaranya adalah bunyi berdentingnya sendok dan piring, baru saja dimulai. Kita semua harus menjaga etika, jangan sampai sendoknya bengkok, atau piringnya pecah.
Mari kita bentuk Lombok Timur yang Baldhatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghafur.

Berikut Galery Photonya (10 best shots pilihan penulis):
Ali BD menuju lokasi pencabutan nomor diiringi para pendukung

Paket SUFI menuju lokasi pencabutan nomor diiringi massa pendukung

Lale Yaqutunnafis menuju lokasi pencabutan nomor diiringi massa pendukung

Lonsong Nomor dan Para calon
Sebelum pencabutan  nomor parra petugas dari Bawaslu dan Kejaksaan memeriksa Lompak dan Lonsong

Para calon wakil memperlihatkan nomor urut pencabutan
MAFAN atau WALI???
Siap mengamankan pemilukada

Yang Nomor 5 paket  apa, ya?

Kompak ni ye?

Tidak ada komentar: